Jangan Tinggalkan Shalat, ya!


Semakin hari, kita melihat meninggalkan shalat adalah sesuatu hal yang lumrah kita saksikan saat ini, padahal meninggalkan shalat merupakan dosa besar, yang bahkan, sebagaimana yang dikatakan Ibnul Qoyyim rahimahullah, "Dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras" (Ash Sholah, hal. 7).

Meninggalkan shalat termasuk dosa besar karena shalat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan dan merupakan tiang agama. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat” (HR. Tirmidzi no. 2825).

Shalat juga merupakan pembeda dengan orang-orang kafir. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya batasan antara seseorang dengan kekafiran dan kesyirikan adalah shalat" (HR. Muslim, no. 978).

Dalam sebuah ayat, Allah Azza wa jalla berfirman, “Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama” (QS. At Taubah: 11).

Dalam ayat ini, Allah mengaitkan bahwa Muslim yang mendirikan shalat adalah saudara dalam agama. Maka, tidak bisa dikatakan saudara seiman jika ada orang yang mengaku Muslim, tetapi dia meninggalkan shalat.

Kemudian, di antara bahaya meninggalkan shalat adalah bisa memasukkan pelakunya ke dalam neraka Saqar. Allah Azza wa jalla berfirman,

“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, kecuali golongan kanan, berada di dalam surga, mereka tanya menanya tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.”" (QS. Al Mudatstsir: 38-43).

Ancaman yang membahayakan lainnya dari meninggalkan shalat dengan sengaja adalah menyebabkan pelakunya terjatuh dalam kekafiran. Amirul Mukminin Umar radhiallaahu’anhu berkata, “Tidak ada bagian dalam Islam bagi orang yang meninggalkan shalat" (HR. Malik, kitab ath-Thaharah, hal. 84).⁣

Maksudnya, tidak ada bagian baik sedikit maupun banyak. Abdullah bin Syaqiq mengatakan, “Para sahabat Nabi shallallaahu’alaihi wa sallam tidak memandang suatu amal pun yang apabila ditinggalkan akan menyebabkan kekafiran, selain shalat” (https://konsultasisyariah.com/1483-apa-hukum-orang-yang-meninggalkan-sholat.html).⁣

Maka, sebagai Muslim hendaklah kita mendirikan shalat supaya kita tetap menjadi Muslim sejati dan bisa menjauhi bahaya akibat dari meninggalkan shalat.⁣

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_⁣

Kalau postingan ini bermanfaat buat kamu, silahkan like dan bagikan, ya.⁣

📝Kalau kamu mau baca postinganku selanjutnya, bantu follow, ya.⁣

TwitGram: Rifki (@ibnurifki_ | http://instagram.com/ibnurifki_)

Comments

Popular Posts

My Favorite Character in Romeo and Juliet: Benvolio

The Advantages and Disadvantages Study with U-Shape Arrangement